<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d3221512431424559915\x26blogName\x3dInfoGaya+Harian\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://infogaya-harian.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3din\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://infogaya-harian.blogspot.com/\x26vt\x3d-2793316161249639392', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Selasa, 19 Juli 2011

Pernikahan Massal Bagi Mereka Yang Tidak Mampu

Pernikahan Massal Lintas Agama Terbesar Di Dunia Untuk Indonesia Yang Rukun Dan Damai

(foto by berita8)

Indonesia patut bersyukur karena memiliki Pancasila sebagai dasar Negara. Pancasila seharusnya juga menjadi pandangan hidup bangsa Indonesia. Namun paska reformasi tahun 1998, terjadi perubahan yang besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila menghadapi tantangan hebat karena perilaku sebagian masyarakat berubah menjauh dari nilai nilai Pancasila. Kerukunan antar umat beragama terganggu oleh sikap fanatisme agama yang berlebihan dari beberapa kelompok atau oknum masyarakat yang mengganggu kedamaian masyarakat. Dilain pihak sikap gotong royong dan rasa senasib sepenanggungan sebagai sesama anak bangsa makin menipis. Prinsip musyawarah mufakat diganti dengan sikap menang kalah, dan upaya pemenuhan kesejahteraan dan keadilan masyarakat seolah tidak lagi menjadi prioritas. Inilah sebagian dari kondisi nyata saat ini yang memprihatinkan kita semua. Untungnya masih ada masyarakat yang menyadari situasi yang berbahaya ini sehingga mengambil inisiatif untuk melaksanakan kegiatan untuk kembali menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Yayasan Pondok Kasih, stasiun televisi B Channel, Keluarga Indonesia Sejahtera, Tim Partisipasi Penanggulangan Kemiskinan didukung oleh Pemerintah DKI Jakarta dan para partisipan kalangan bisnis seperti Sari Roti, Sosis So Nice, Coca Cola, Papa Ron's Pizza, Kopi Kamu dan lain lain menggelar kegiatan "Pernikahan Massal Lintas Agama sebanyak 4541 Pasangan Pengantin dari Kelompok Pra Sejahtera" dan resepsinya akan diadakan pada hari Selasa 19 Juli 2011 di Istora Senayan. Dalam kegiatan ini Yayasan Pondok Kasih bertindak selaku penyelenggara, dan B Channel sebagai media anchor. Kegiatan ini sekaligus menjadi salah satu agenda kegiatan HUT Jakarta ke 484.

Pernikahan massal lintas agama ini adalah yang pertamakali dilakukan dan yang terbesar dari sisi jumlah yang diikuti oleh kelompok pra sejahtera. Selain dapat memenuhi hak hak administrasi kependudukan mereka, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk mengingatkan masyarakat akan Pancasila yang tercermin dari peserta yang berasal dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Peserta berasal dari kelompok masyarakat pra sejahtera yang tidak mempunyai akses dan kemampuan untuk memenuhi administrasi kependudukan termasuk Buku/Akta Nikah (Marriage Sertificate). Bahkan ada peserta yang sampai memiliki cucu masih belum mampu memiliki Buku/Akta Nikah.

"Kami ingin mengajak seluruh komponen masyarakat untuk lebih peduli kepada kelompok pra sejahtera. Mereka ada di sekitar kita dan mereka adalah bagian dari kita. Karena itu kita harus peduli kepada mereka" kata Sofia Koswara, Direktur Utama / CEO B Channel.

Ajakan ini disambut dengan tangan terbuka oleh mitra bisnis B Channel seperti Sari Roti dan Sosis So Nice yang menjadi sponsor kegiatan pernikahan massal ini melalui B Channel. "Pernikahan massal ini menjadi salah satu sarana bagi kami untuk ikut serta mensejahterakan saudara saudara kita dari masyarakat kurang mampu" jelas Freddy Henokh, Operations Assistant General Manager PT Nippon Indosari Corpindo Tbk yang memproduksi Sari Roti.

Sementara Ananda, Direktur PT So Good Food yang memproduksi Sosis So Nice mengatakan "Kami menyambut gembira ajakan B Channel untuk terlibat dalam kegiatan pernikahan massal untuk masyarakat pra sejahtera dari lintas agama ini. Adanya pasangan pengantin dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha mencerminkan kekayaan pluralitas bangsa kita".

Lebih lanjut Sofia Koswara menjelaskan bahwa untuk memperkuat pesan kepedulian kepada kelompok pra sejahtera, B Channel membuat roti dan sosis berbentuk hati dari logo B Channel. "Ini adalah logo bentuk hati dengan ukuran terbesar. Bentuk hati ini merupakan simbol kepedulian dan empati kepada masyarakat pra sejahtera. Roti dan sosis yang digunakan untuk membuat logo hati ini nantinya akan kami bagikan kepada anak yatim piatu dan peserta pernikahan massal. Pernikahan massal lintas agama, pembuatan roti dan pembuatan sosis berbentuk hati logo B Channel ini memecahkan rekor dunia dan di catat oleh Royal World Records yang berkedudukan di Inggris. Resepsi pernikahan massal lintas agama kelompok pra sejahtera kali ini akan dihadiri oleh kurang lebih 20 ribu orang dari peserta pernikahan massal, keluarganya dan undangan dari berbagai kalangan.

Sofia Koswara menyampaikan apresiasi kepada semua mitra bisnis B Channel, semua organisasi dan semua pihak yang telah bekerjasama mensukseskan pernikahan massal ini. "Secara khusus saya menyampaikan penghargaan yang setinggi tingginya kepada para Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) yang telah bekerja keras menjadi ujung tombak pernikahan massal ini dan juga Satuan Sosial Kecamatan (SSK)" demikian kata Sofia Koswara.

"Kegiatan ini kami harapkan berdampak keluar dan kedalam bagi Indonesia. Ke dalam diharapkan makin memperkuat kesadaran masyarakat untuk kembali menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang rukun, damai dan sejahtera. Sedangkan keluar, hal ini menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia sebagai Negara muslim terbesar di dunia, bisa hidup rukun, damai dan saling menghargai antar 5 agama yang berbeda. Semoga hal ini menjadi inspirasi bagi bangsa bangsa lain" tegas Sofia Koswara.

Label: , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda