Arkipel Electoral Risk
InfoGaya - ARKIPEL Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival menggagas dan menjadi ruang diskusi untuk membicarakan sinema dan media secara umum. Baik membicarakan ‘pendekatan bentuk’ (estetika dan form), strategi moda produksi, pengarsipan, kritik film, industri komersil maupun nilai ekonomi dari produk-produk yang dihasilkan oleh teknologi media ini (film); hingga bagaimana peran sinema dan media melalui isu, persoalan, atau fenomena sosial-politik yang diangkatnya telah mempengaruhi kehidupan bermasyarakat, baik di Indonesia maupun global. ARKIPEL Festival diselenggarakan oleh Forum Lenteng yang menghadirkan filem-filem dokumenter dan eksperimental dari seluruh dunia. Pada setiap ARKIPEL festival meliputi beberapa program; International Competition, Curatorial Programs, Special Screening, Exhibition Colonize Cinematography, Discussion, dan Workshop.
ELECTORAL RISK
Tahun ini ARKIPEL Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival 2014 akan mengangkat tema khusus, Electoral Risk , yang mencoba melihat bagaimana sinema membaca demokrasi, aktivisme, politik, dan kekuatan sipil dewasa ini. Perubahan geo-ekonomi dan geo-politik global telah merubah begitu banyak sudut pandang kita terhadap kenyataan sehari-hari, yang juga telah menggeser tatanan kehidupan bermasyarakat.
Tahun ini ARKIPEL Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival 2014 akan mengangkat tema khusus, Electoral Risk , yang mencoba melihat bagaimana sinema membaca demokrasi, aktivisme, politik, dan kekuatan sipil dewasa ini. Perubahan geo-ekonomi dan geo-politik global telah merubah begitu banyak sudut pandang kita terhadap kenyataan sehari-hari, yang juga telah menggeser tatanan kehidupan bermasyarakat.
Berbagai peristiwa sosial-politik yang memperlihatkan kecenderungan ‘kekuatan sipil’ yang terjadi akhir-akhir ini di negara-negara Timur Tengah, Asia, Eropa, dan Amerika Latin, telah mempertanyakan kembali makna dari demokrasi. Konsep negara demokrasi yang diadopsi dari ‘Barat’, yang berarti, kekuasaan berada di tangan rakyat dalam menentukan segala hal yang berhubungan dengan arah hidup mereka, dalam prakteknya tidaklah berjalan dengan baik. Di sisi lain, perkembangan teknologi, terutama teknologi media informasi–sinema sebagai salah satu bagiannya, telah memperlihatkan bagaimana kekuatan sipil ‘mengkritisi’ kebijakan-kebijakan negara.
Tema Electoral Risk dipandang sangat penting untuk merespon situasi global saat ini dan situasi Indonesia kontemporer. Tema ini mencoba membaca bagaimana sinema menerjemahkan, memetakan, memaknai dan membaca ulang demokrasi melalui kemungkinan-kemungkinan eksperimentasi visualnya yang sangat terbuka lebar untuk dieksplorasi, baik bentuk (esterika, form), moda produksi, distribusi, atau bahkan perannya dalam menangkap ‘yang nyata’, membeberkan persoalan, mendekatkan ‘yang tak terlihat’ menjadi ‘terlihat’.
International Competition
ARKIPEL Jakarta International Documentary and Experimental Film Festival 2014 telah memilih 29 filem yang lolos seleksi untuk sesi Kompetisi Internasional dari 320 filem yang masuk. Ke-29 filem tersebut menunjukkan beberapa poin dasar mengenai pandangan dunia dalam beragam pendekatan visual moderen maupun kontemporer yang diungkapkan melalui pertimbangan gaya, dan sebagian menunjukkan keunikan-keunikan tersendiri karena berasal dari berbagai sudut kawasan benua.
ARKIPEL Jakarta International Documentary and Experimental Film Festival 2014 telah memilih 29 filem yang lolos seleksi untuk sesi Kompetisi Internasional dari 320 filem yang masuk. Ke-29 filem tersebut menunjukkan beberapa poin dasar mengenai pandangan dunia dalam beragam pendekatan visual moderen maupun kontemporer yang diungkapkan melalui pertimbangan gaya, dan sebagian menunjukkan keunikan-keunikan tersendiri karena berasal dari berbagai sudut kawasan benua.
Tantangan mengenai gaya-gaya pendekatan itu antara lain mengacu pada konteks keterlibatan dan keberpihakan personal maupun kolektif, baik dalam realitas tindakan maupun ingatan atas masalah-masalah politik aktual, diaspora, yang lainan (otherness), dan kerinduan akan tanah asal. Keberpihakan dan keterlibatan tersebut di satu pihak menghasilkan beragam produksi rangkaian dokumenter semisal yang mengarah pada strategi aktivisme, pelacakan bentuk, dan pencarian estetika, sementara di sisi lain kian ingin mengajukan usul mengenai peran terbuka suatu masyarakat manusia. Di samping itu, struktur konten dari filem-filem terpilih, sebagian juga sangat mengelaborasi pola-pola konvergensi media guna menguak hal-hal fundamental yang menuntut perhatian publik terhadap visualisasi sinematik pada hari ini.
Hasil seleksi International Competition
- Gli Immacolati Ronny - Trocker, France/Italy (2013, 14 min)
- Post Scriptum - Santiago Parres, Spain (2013, 8 min)
- Genre Sub Genre - Yosep Anggi Noen, Indonesia (2013, 12 min)
- Une Histoire Seule - Xurxo Chirro & guinaldo Fructuoso, Spain (2013, 66 min)
- Lembusura - Wregas Bhanuteja, Indonesia (2014, 10 min)
- Bois d’Arcy - Mehdi Benallal, France (2013, 24 min)
- Uyuni - Andrés Denegri, Argentina/USA (2005, 8 min)
- Sun Song - Joel Wanek, USA (2013, 15 min)
- Tabato - Joāo Viana, Portugal/Guiné (2013, 16 min)
- Au Monde AKA Into the World - Christophe Bisson, France (2013, 41 min)
- Gundah Gundala - Wimar Herdanto, Indonesia (2013, 8 min)
- 5–9 - Ulf Lundin, Sweden (2013, 8 min)
- The Park - Monica Proba, Turkey/Poland (2014, 34 min)
- Historias de Balcones AKA Balcony Tales Helle Windeløv - Lidzéllius, Denmark/Cuba (2013, 36 min)
- Grito AKA Scream - Andrés Denegri, Argentina (2008, 20 min)
- Avō Cortiço AKA Grandfather Cortiço - Ricardo Batalheiro, Portugal (2012, 21 min)
- The Shadow of Your Smile - Alexei Dmitriev, Russia (2014, 3 min)
- Playing with Fire - Anneta Papathanassiou, Greece (2013, 58 min)
- Asier ETA Biok AKA Asier AND I - Amaia Merino, Spain/Ecuador (2013, 94 min)
- Ioann & Marfa - Nikolay Volkov, Russia (2013, 39 min)
- Ocho Décadas Sin Luz AKA Eight Decades Without Light - Gonzalo Egurza, Argentina (2014, 8 min)
- Diario de Pamplona AKA Diary of Pamplona - Gonzalo Egurza, Argentina (2011, 17 min)
- Alles Was Irgendwie Nutzt AKA All What Is Somewhat Useful - Pim Zwier, Germany/Netherlands (2013, 8 min)
- Emak Bakia Baita AKA The Search For Emak Bakia - Oskar Alegria, Spain (2012, 83 min)
- Renai No Daikyouen AKA Banquet of Love - Haruka Mitani & Michael Lyons, Japan (2014, 7 min)
- Lúa AKA Moon - Miguel Mariño, Spain (2014, 10 min)
- Today’s Walk–Concrete Aluminum - Paul Agusta, Indonesia (2013, 6 min)
- Broken Tongue - Mónica Savirón, USA (2013, 3 min)
- Codes of... Senses - Roser Teresa Gerona Ribas, Spain (2013, 5 min)
Program Kegiatan dan Waktu Penyelenggaraan
ARKIPEL 2014 Festival tahun ini akan berlangsung pada 11-21 September 2014, dengan venue; GrahabBhakti Budaya - TIM, Kineforum-DKJ, Studio XXI Taman Ismail Marzuki, Goethehaus Jakarta dan Gedung Produksi Film Negara. Dalam festival ini akan diselenggarakan International Competition (Kompetisi Internasional), Special Screening, Diskusi, Workshop, dan Pameran.
ARKIPEL 2014 Festival tahun ini akan berlangsung pada 11-21 September 2014, dengan venue; GrahabBhakti Budaya - TIM, Kineforum-DKJ, Studio XXI Taman Ismail Marzuki, Goethehaus Jakarta dan Gedung Produksi Film Negara. Dalam festival ini akan diselenggarakan International Competition (Kompetisi Internasional), Special Screening, Diskusi, Workshop, dan Pameran.
A. International Competition (Kompetisi Internasional)
Kompetisi internasional akan mengundang para pembuat filem dokumenter dan eksperimental dari seluruh dunia untuk berpartisipasi melalui aplikasi terbuka. Filem dokumenter dan eksperimental yang terpilih akan ditayangkan di Kineforum dan Studio XXI Taman Ismail Marzuki pada 11-18 September 2014.
Juri Kompetisi Internasional (tentative): Otty Widasari (seniman, sutradara, aktivis media/Indonesia); Hafiz (seniman, sutradara, Indonesia); Ronny Agustinus (penulis, peneliti/Indonesia) dan Philip Cheah (kurator, penulis/Singapura) -- (dalam konfirmasi).
Kompetisi internasional akan mengundang para pembuat filem dokumenter dan eksperimental dari seluruh dunia untuk berpartisipasi melalui aplikasi terbuka. Filem dokumenter dan eksperimental yang terpilih akan ditayangkan di Kineforum dan Studio XXI Taman Ismail Marzuki pada 11-18 September 2014.
Juri Kompetisi Internasional (tentative): Otty Widasari (seniman, sutradara, aktivis media/Indonesia); Hafiz (seniman, sutradara, Indonesia); Ronny Agustinus (penulis, peneliti/Indonesia) dan Philip Cheah (kurator, penulis/Singapura) -- (dalam konfirmasi).
B. International Special Screening
Seperti pada perhelatan pertama di tahun 2013, tahun ini ARKIPEL kembali akan mengundang beberapa festival filem dan seni media bertaraf internasional: Images Festival (Kanada), Yamagata International Documentary Film Festival (Jepang), Hamburg International Short Film Festival (Jerman), dan Bangkok Experimental Film Festival (Thailand). Selain itu, ARKIPEL juga akan menayangkan secara khusus film-film yang disutradarai oleh Alexander Kluge, Shinsuke Ogawa, Peter Snowdon dan filem hasil kolaborasi Daniel Costelle, Isabelle Clarke, Jean-Louis Guillaud, serta Henri de Turenne. Program Special Screening ini akan bekerjasama dengan pusat kebudayaan asing Goethe Institut (Jerman), Japan Foundation (Jepang), Pusat Kebudayaan Prancis (IFI) dan British Council (Inggris) Special Screening akan ditayangkan di Kineforum-Taman Ismail Marzuki, Goethe Haus, dan gedung Produksi Film Negara.
Seperti pada perhelatan pertama di tahun 2013, tahun ini ARKIPEL kembali akan mengundang beberapa festival filem dan seni media bertaraf internasional: Images Festival (Kanada), Yamagata International Documentary Film Festival (Jepang), Hamburg International Short Film Festival (Jerman), dan Bangkok Experimental Film Festival (Thailand). Selain itu, ARKIPEL juga akan menayangkan secara khusus film-film yang disutradarai oleh Alexander Kluge, Shinsuke Ogawa, Peter Snowdon dan filem hasil kolaborasi Daniel Costelle, Isabelle Clarke, Jean-Louis Guillaud, serta Henri de Turenne. Program Special Screening ini akan bekerjasama dengan pusat kebudayaan asing Goethe Institut (Jerman), Japan Foundation (Jepang), Pusat Kebudayaan Prancis (IFI) dan British Council (Inggris) Special Screening akan ditayangkan di Kineforum-Taman Ismail Marzuki, Goethe Haus, dan gedung Produksi Film Negara.
Berikut adalah festival filem dan/atau festival seni media yang akan bekerja sama dalam ARKIPEL 2014:
Images Festival (Kanada) Images Festival pertama kali diadakan pada tahun 1987 di Toronto, Kanada dan merupakan festival eksperimentasi gambar bergerak terbesar di Amerika Utara. Images Festival tidak hanya memutar filem dan video art, namun juga menampilkan pertunjukkan langsung dan instalasi media art oleh seniman internasional dan dari Kanada sendiri.
Images Festival (Kanada) Images Festival pertama kali diadakan pada tahun 1987 di Toronto, Kanada dan merupakan festival eksperimentasi gambar bergerak terbesar di Amerika Utara. Images Festival tidak hanya memutar filem dan video art, namun juga menampilkan pertunjukkan langsung dan instalasi media art oleh seniman internasional dan dari Kanada sendiri.
Yamagata International Documentary Film Festival (Jepang)
Festival filem dokumenter dua tahunan ini pertama kali diadakan pada tahun 1989 untuk memperingati ulang tahun kota Yamagata yang ke-100. Suasana dalam festival filem Yamagata dibuat seintim mungkin dan untuk mempertemukan para pembuat filem dari Asia dengan pembuat filem dari negara-negara Barat.Itu juga yang membuat festival filem dokumenter ini sebagai magnet bagi para pembuat filem dokumenter independen dari seluruh dunia.
Festival filem dokumenter dua tahunan ini pertama kali diadakan pada tahun 1989 untuk memperingati ulang tahun kota Yamagata yang ke-100. Suasana dalam festival filem Yamagata dibuat seintim mungkin dan untuk mempertemukan para pembuat filem dari Asia dengan pembuat filem dari negara-negara Barat.Itu juga yang membuat festival filem dokumenter ini sebagai magnet bagi para pembuat filem dokumenter independen dari seluruh dunia.
Hamburg International Short Film Festival (Jerman)
Sejak 30 tahun yang lalu, Hamburg International Short Film Festival telah merayakan film pendek sebagai bentuk seni tersendiri dan telah menjadi salah satu festival filem pendek terbesar di dunia. Festival filem tahunan ini adalah titik temu antara pembuat filem, kurator filem, produser filem dan distributor filem dari seluruh penjuru dunia.
Sejak 30 tahun yang lalu, Hamburg International Short Film Festival telah merayakan film pendek sebagai bentuk seni tersendiri dan telah menjadi salah satu festival filem pendek terbesar di dunia. Festival filem tahunan ini adalah titik temu antara pembuat filem, kurator filem, produser filem dan distributor filem dari seluruh penjuru dunia.
Bangkok Experimental Film Festival (Thailand)
BEFF pertama kali diadakan pada 1997 sebagai salah satu proyek besar dari para seniman dan kurator non-profit yang tergabung dalam Project 304 dengan tujuan untuk memberi ruang pemutaran filem-filem eksperimental. Salah satu pendirinya adalah Apichatpong Weerasethakul, sutradara kenamaan Thailand yang pernah meraih Palme d’Or dalam festival filem Cannes di Prancis.
BEFF pertama kali diadakan pada 1997 sebagai salah satu proyek besar dari para seniman dan kurator non-profit yang tergabung dalam Project 304 dengan tujuan untuk memberi ruang pemutaran filem-filem eksperimental. Salah satu pendirinya adalah Apichatpong Weerasethakul, sutradara kenamaan Thailand yang pernah meraih Palme d’Or dalam festival filem Cannes di Prancis.
C. Curatorial Program
Tahun ini ARKIPEL International Documentary & Experimental Film Festival akan mengangkat tema khusus, Electoral Risk, yang mencoba melihat bagaimana sinema membaca demokrasi, aktivisme, politik, dan kekuatan sipil dewasa ini. ARKIPEL akan mengundang tiga kurator Indonesia: Ronny Agustinus (Amerika Latin), dan kolaborasi kurator muda Afrian Purnama dan Bunga Siagian (Asia Selatan), Program ini bekerjasama dengan Goethe Institut, dan beberapa pusat kebudayaan asing serta kedutaan besar asing di Indonesia.
Tahun ini ARKIPEL International Documentary & Experimental Film Festival akan mengangkat tema khusus, Electoral Risk, yang mencoba melihat bagaimana sinema membaca demokrasi, aktivisme, politik, dan kekuatan sipil dewasa ini. ARKIPEL akan mengundang tiga kurator Indonesia: Ronny Agustinus (Amerika Latin), dan kolaborasi kurator muda Afrian Purnama dan Bunga Siagian (Asia Selatan), Program ini bekerjasama dengan Goethe Institut, dan beberapa pusat kebudayaan asing serta kedutaan besar asing di Indonesia.
D. Diskusi
Tema diskusi sejarah dan estetika filem, Contemporaneity: History and Aesthetic of Indonesian and Asian Cinema masih menjadi tema besar diskusi ARKIPEL dalam lima tahun mendatang. Pemilihan tema Contemporaneity: History and Aesthetic of Indonesian and Asian Cinema menjadi salah satu cara untuk meninjau pengaruh sejarah dan pertumbuhan sinema kontemporer di Indonesia, Asia Tenggara, dan Asia pada umumnya, dalam 15 tahun terakhir ini yang telah menjadi pembicaraan di dunia sinema internasional. Diskusi sinema akan dibagi menjadi tiga sesi: Sinema dan Aktivisme; Sinema, Sejarah, dan Arsip; dan Kritik Dalam Sinema.
Tema diskusi sejarah dan estetika filem, Contemporaneity: History and Aesthetic of Indonesian and Asian Cinema masih menjadi tema besar diskusi ARKIPEL dalam lima tahun mendatang. Pemilihan tema Contemporaneity: History and Aesthetic of Indonesian and Asian Cinema menjadi salah satu cara untuk meninjau pengaruh sejarah dan pertumbuhan sinema kontemporer di Indonesia, Asia Tenggara, dan Asia pada umumnya, dalam 15 tahun terakhir ini yang telah menjadi pembicaraan di dunia sinema internasional. Diskusi sinema akan dibagi menjadi tiga sesi: Sinema dan Aktivisme; Sinema, Sejarah, dan Arsip; dan Kritik Dalam Sinema.
E. Workshop
AKRIPEL akan bekerjasama dengan Lab Laba Laba untuk menyelenggarakan workshop produksi dan processing filem 16 mm yang akan dimentori oleh sutradara muda Indonesia, Edwin. Workshop ini akan melibatkan anak-anak dan juga generasi muda baik yang masih berstatus mahasiswa ataupun sutradara muda Indonesia. Workshop ini akan diselenggarakan pada bulan September-Oktober di laboratorium processing filem Produksi Film Negara.
AKRIPEL akan bekerjasama dengan Lab Laba Laba untuk menyelenggarakan workshop produksi dan processing filem 16 mm yang akan dimentori oleh sutradara muda Indonesia, Edwin. Workshop ini akan melibatkan anak-anak dan juga generasi muda baik yang masih berstatus mahasiswa ataupun sutradara muda Indonesia. Workshop ini akan diselenggarakan pada bulan September-Oktober di laboratorium processing filem Produksi Film Negara.
F. Pameran Sejarah Film
Pada tahun kedua ini, ARKIPEL akan menghadirkan pameran arsip sejarah sinema Asia khususnya dan sinema dunia pada umumnya. Pameran ini akan memetakan persebaran gagasan sinema di Asia yang masuk melalui kolonialisme dan bagaimana refleksi dan representasi kenyataan yang diusung sinema telah mempengaruhi cara berpikir masyarakat Asia dalam memandang kenyataan dan juga dunia Barat (modernisme), serta bagaimana sinema Barat mempengaruhi produksi filem, baik dokumenter maupun fiksi di Asia. Pada pameran pertama ini, ARKIPEL akan menghadirkan filem-filem produksi perusahaan kamera dan proyektor Lumiere Bersaudara yang telah menyebarkan gagasan sinema Barat ke Asia dan negara-negara berkembang. Pameran akan berlangsung 14-21 September 2014 di gedung laboratorium processing film Produksi Film Negara dan dikuratori oleh Mahardika Yudha.
Pada tahun kedua ini, ARKIPEL akan menghadirkan pameran arsip sejarah sinema Asia khususnya dan sinema dunia pada umumnya. Pameran ini akan memetakan persebaran gagasan sinema di Asia yang masuk melalui kolonialisme dan bagaimana refleksi dan representasi kenyataan yang diusung sinema telah mempengaruhi cara berpikir masyarakat Asia dalam memandang kenyataan dan juga dunia Barat (modernisme), serta bagaimana sinema Barat mempengaruhi produksi filem, baik dokumenter maupun fiksi di Asia. Pada pameran pertama ini, ARKIPEL akan menghadirkan filem-filem produksi perusahaan kamera dan proyektor Lumiere Bersaudara yang telah menyebarkan gagasan sinema Barat ke Asia dan negara-negara berkembang. Pameran akan berlangsung 14-21 September 2014 di gedung laboratorium processing film Produksi Film Negara dan dikuratori oleh Mahardika Yudha.
Tentang Forum Lenteng
Forum Lenteng, sebuah organisasi non-profit yang didirikan oleh pekerja seni, mahasiswa komunikasi, periset, dan pemerhati kebudayaan pada tahun 2003. Forum ini bekerja dalam kerangka studi media audio-visual sebagai alat pembelajaran bagi masyarakat melalui program seperti penelitian media, produksi filem dokumenter, filem eksperimental, workshop, program pemberdayaan komunitas, data base dan pengembangan jaringan. Silakan kunjung website kami:
www.forumlenteng.org, www.akumassa.org, www.arkipel.org, www.jurnalfootage.net, www.visualjalanan.org
Forum Lenteng, sebuah organisasi non-profit yang didirikan oleh pekerja seni, mahasiswa komunikasi, periset, dan pemerhati kebudayaan pada tahun 2003. Forum ini bekerja dalam kerangka studi media audio-visual sebagai alat pembelajaran bagi masyarakat melalui program seperti penelitian media, produksi filem dokumenter, filem eksperimental, workshop, program pemberdayaan komunitas, data base dan pengembangan jaringan. Silakan kunjung website kami:
www.forumlenteng.org, www.akumassa.org, www.arkipel.org, www.jurnalfootage.net, www.visualjalanan.org
Salam budaya
Label: arkipel, arkipel electoral risk, documentary, experimental film festival, jakarta international
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda