Rayni N. Massardi & Noorca M. Massardi Luncurkan Novel Masing-Masing

Novel "Straw", ukuran 13,19 cm, tebal 262 halaman, Harga Rp 50.000, Penerbit Kakilangit Kencana 2014, isbn 978-602-8556-40-8 899-221-308 72
InfoGaya Jakarta, 26 Januari 2015 - Untuk kedua kalinya dalam sejarah penerbitan buku, khususnya dalam kehidupan sastra di Indonesia, sepasang suami istri, yakni Rayni & Noorca M. Massardi, pada Senin, (26/01/2015) secara bersamaan meluncurkan novel mereka di Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Novel pertama Rayni N. Massardi berjudul Langit Terbuka, dan novel kelima karya Noorca M. Massardi berjudul Straw, itu memang kebetulan dipublikasikan serentak oleh Penerbit Kakilangit Kencana, Jakarta.
Pada kesempatan itu tampil sebagai pembahas adalah Philips Vermonte (peneliti senior di CSIS), dan Prasetyohadi Prayitno (Penulis), dengan moderator Heryus Saputro (pewarta). Peluncuran di PDS HB Jassin di hadapan rekan-rekan dan pers itu merupakan acara serupa yang kedua setelah pertama kali mereka launching di Bentara Budaya Bali, Denpasar pada Sabtu 10 Januari 2015.
"Tidak direncanakan, dan tanpa kesengajaan, Alhamdulillah kedua buku kami bisa diluncurkan sama-sama pada hari ini. Kebetulan pula penerbitnya sama. Terima kasih kepada Bung Syafruddin Azhar dan tim editor dari penerbit Kakilangit yang berkenan mengapresiasi karya-karya kami. Kami juga sangat bersyukur peluncuran perama ini bisa dilaksanakan di Bali dan khususnya di Bentara Budaya ini. Sedangkan peluncuran di PDS HB Jassin ini kami bukukan karena banyak teman dan media yang tidak bisa hadir di Bali pada 10 Januari lalu, sekaligus silaturahim memasuki 2015," kagta Rayni N. Massardi.
Novel Langit Terbuka bercerita tentang perjuangan hati yang hening dari seorang perempuan bernama Sila. Terhempas oleh beragam masalah, sarat akan acaknya cinta, hati dan pikiran, ia ingin bangkit kembali dari titik nol pada sisa waktu dan umurnya. Dalam kesendiriannya di tempat baru, Sila mengharapkan keajaiban dalam perjalanan hidupnya Untuk dapat bertemu dengan seseorang yang berbeda. Ia ingin berjumpa lagi dengan hati yang baik, dan ia rindu akan ketulusan. Tidak mudah! Ada panorama, benda, pikiran, amarah, dan kegembiraan yang mengantar Sila pada arti sebuah hati, perasaan, hak asasi, dan penghormatan. Menurut penulis dan pewarta senior Leila S. Chudori, membaca isi hati Sila Munar dalam novel Langit Terbuka, kita seperti mengiktuti gerak dan kata seorang gadis yang menuntut jawaban atas kehilangan seseorang. "Kita akan mendengar kisah Sila, Sigap, dan Ruben, yang seolah begitu saja dan terbuka, dan ternyata memberikan akhir kisah denga daya kejut yang menyentak," kata redaktur senior majalah berita Tempo itu.
Sementara, cerpenis Prasetyohadi mengaku, membaca Langit Terbuka, seperti bercakap-cakap langsung dengan pengarangnya. Bahasa Rayni renyah, mengalir, dan huble. Di balik jalinan cerita, ia memilih perenungan mendalam pada kehidupan dengan perspektif luas. "Gaya bertutur Rayni mengantar tokoh Sila, anak bungsu keluarga modern, pada konflik batin yang mengarah obsesif kompulsif. Gejala psikologis inilah yang membuta Langit Terbuka memberi kejutan-kejutan tak terduga - dan memikat," kata Prasetyohadi, pemimpin redaksi majalah Kicau Bintaro.
Rayni juga bercerita soal kita, keluarga kita dan situasi-kondisi yang tidak jauh-jauh dari hidup kita. Gaya bahasa dan bertutur yang lugas menjadi kekuatan Langit Terbuka. "Menariknya, pada beberapa bgian terlihat sisi romantis Rayni yang terbungkus dalam sentimental tokoh-tokohnya. Selesai membaca buku ini, coba sempatkan ngopi dan ngobrol bersama Rayni, nanti akan paham, mengapa Langit Terbuka begitu berkesan bagi siapa saja," kata Rio Ariwibowo, penulis dan aktivis komunitas film Bintaro. Sementara itu, Eky Widiastuty crafter dan sahabat Rayni menyatakan, kisah Langit Terbuka sangat sederhana. Dengan membacanya, seakan kita berhadapan langsung dengan sang pengarang. Seakan kita berdua sedang berinteraksi curhat satu asama lain. "Buku ini ditulis dengan bahasa jujur tanpa berbelit, dan memanjakan pembacanya dengan santai namun lugas. Semoga novel ini membuka wawasan pembaca tentang apa arti hidup dan bertoleransi dengabn banyak hal," kata Eky, aktivis senirupa luluasn IKJ itu.
Lalu, apa kata Noorca, sang suami tentang Langit Terbuka? "Novel ini bukan novel 'biasa." Ini adalah soliloquy seorang perempuan bernama Sila, yang ingin hidup sendiri di suatu tempat baru. Sebuah novel yang akan membawa pembacanya ke suatu ruang dan waktu tanpa batas. Sebuah perenungan dan pertanyaan tentang jati diri, yang ditulis secara unik dan khas," kata Noorca M. Massardi.
Ihwal novelnya yang kelima Straw, Noorca M. Massardi mengaku, ini adalah karyanya yang terbaik. Bukan karena ditulis paling lama, dan dalam rentang waktu sekitar tujuh tahun, tapi juga memberikan warna baru dalam genre penulisan novel di Indonesia. Straw berkisah tentang seorang profesor yang suatu hari ditemukan tewas di kamar hotelnya di pantai Sanur, Bali. Kematiannya ternyata hanya satu dari puluhan kasus serupa yang menimpa para tokoh ternama di Indonesia. Dan, "kematian berantai" selama belasan tahun, yang terjadi di sejumlah hotel dan tempat terbuka, itu selalu dianggap "wajar" karena kematian demi kematian itu selalu dinyatakan sebagai akibat serangan jantung atau stroke. Termasuk oleh tim dokter dan pakar forensik. Namun, Banyan, seorang pewarta muda, menemukan dan mencurigai adanya keterkaitan pada setiap kasus tersebut. Atas perintah atasannya, ia melakukan investigasi ke pelbagai kota di Indonesia. Termasuk membentuk tim khususnya sendiri. Apakah Banyan mampu bertahan dan menemukan apa yang ia cari dan curigai? Apa pula hubungan Basung dengan para korban? Siapakah gerangan dia? Teror yang mencekam, dan kehadiran sosok Basung yang misterius, akhirnya menghantui dan bahkan mengancam hidup Banyan.
Peluncuran bersama dua karya fiksi suami-istri Rayni & Noorca ini adalah untuk kedua kalinya mereka melakukan. Pertam kali adalah pada 18 Juni 2008 di Aula Gedung Film Jakarta, namun dengan dua penerbit berbeda. Saat itu, Noorca meluncurkan novelnya yang keempat, d.I.a. cinta dan presiden setebal 900 halaman, yang diterbitkan PT Rajagrafindo Persada, dan, Rayni meluncurkan kumpulan cerpen I don/t care, yang diterbitkan PT Gramedia.
Label: buku, heryus saputro, langit terbuka, noorca m massardi, novel, pds hb jassin, philips vermonte, prasetyohadi prayitno, rayni n massardi, straw, taman ismail marzuki
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda