Launching Buku "34 Prinsip Etis Jurnalisme Lingkungan"
InfoGaya - Jakarta, 20 Agustus 2014 - Masalah lingkungan hampir selalu tidak beridi sendiri, namun juga bersentuhan dengan kehidupan politik nasional, sosial, ekonomi dan hubungan internasional. Akibatnya, permasalahan lingkungan seringkali hanya menjadi topik yang diperdebatkan namun tidak teratasi secara konkrit. membebankan tanggung jawab perbaikan lingkungan kepada satu pihak saja tidaklah cukup.
Kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat serta kepedulian dari pihak korporasi dan swasta sangat diperlukan dalam upaya perbaikan kerusakan lingkungan. Peran media dalam memberikan edukasi kepada masyarakat pun sangat penting dalam upaya perbaikan perilaku masyarakat terhadap lingkungan. Oleh karena itu, upaya perbaikan lingkungan sangat tergantung pada kemampuan media memotret kompleksitas permasalahan lingkungan, agar informasi yang disampaikan tidak sekedar menjadi bagian dari perdebatan politik namun juga memiliki keberpihakan terhadap lingkungan.
AQUA Group, sebagai perusahaan yang menjalankan bisnis yang berkaitan dengan lingkungan turut berkomitmen dalam upaya pelestarian lingkungan. Komitmen tersebut ditunjukan dalam bentuk pengelolaan daerah aliran sungai di lokasi pabriknya. Diharapkan kualitas dan kualitas air tanah dapat terus terjaga sehingga semua pihak dapat memanfaatkannya secara optimal. Sementara dalam rangka perbaikan perilaku masyarakat terhadap lingkungan, AQUA Group dengan bekerjasama dengan Kompas Gramedia Group mempelopori penyusunan "34 Prinsip Etis Junrnalisme Lingkungan".
Buku panduan Jurnalisme Lingkungan Tersebut disusun oleh Mantan Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etika Dewan Pers Agus Sudibyo dengan mengangkat buah pikiran tokoh yang dikenal peduli terhadap lingkungan diantaranya Mantan menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah Era Presiden Abdurahman Wahid, Erna Witoelar, Praktisi Media Sosial Enda Nasution serta dan Oscar Matuloh, fotografer senior LKBN ANTARA.
"Panduan Jurnalisme Lingkungan ini ditujukan untuk para wartawan, kalangan akademisi dan mahasiswa serta para blogger. Oleh karena itu buku panduan ini sangatlah penting agar para pewarta mengetahui kode etik dan rambu-rambu dalam konteks jurnalisme yang harus diperhatikan agar dipahami oleh korporasi yang berhubungan dengan permasalahan lingkungan," demikian diungkapkan Corporate Communication Director at Danone Aqua Troy Pantouw.
Persoalan lingkungan dalam pandangan Erna Witoelar harus diberitakan secara terus menerus. "Dalam memberitakan persoalan lingkungan dibutuhkan kepekaan, pembelajaran khusus dan keahlian tertentu sehingga pemberitaan muncul dapat secara professional mengawal proses penanganan masalah sampai munculnya solusi-solusi yang ditemukan kemudian," jelas Erna.
Dari sisi kode etik, Oscar Matuloh menyebutkan bahwa meski kode etik mengikat secara hukum, namun secara moral, kode etik menyerupai satu himbauan yang bisa menjadi patokan apakah terjadi pelanggaran atau tidak. "Kode etik dalam jurnalisme, khsususnya dalam jurnalisme fotografi, perlu dirumuskan lebih tertata agar jurnalis bisa mengacu pada suatu aturan yang komprehensif. Bukan aturan yang tidak jelas, bahkan sering bersifat seperti karet. Hal itu kadang terjadi saat jurnalis foto dihadapkan pada peristiwa-peristiwa luar biasa. Seringkali pertimbangan etika jurnalistik memaksa jurnalis justru memutuskan untuk menunda atau tidak memberitakan suatu peristiwa." Oscar menuturkan.
Tentang Anugerah Jurnalistik Aqua (AJA)
Anugerah Jurnalistik Aqua (AJA) merupakan apresiasi dari Aqua Group bagi insan pers dan pegiat media sosial dalam memberikan karya yang inspiratif untuk kelestarian air dan lingkungan dalam mencapai Indonesia yang Lebih Sehat. AJA diselenggarakan sejak 2010, dan pada 2014 ini merupakan penyelenggaraan yang ke-empat. Ajang ini terbuka bagi jurnalis dan masyarakat umum yang karyanya sudah dipublikasikan di media massa dan sosial di Indonesia selama periode 1 Mei 2013 hingga Agustus 2014.
Keterangan mengenai AJA IV dapat diakses di www.aqua.com: Seluruh karya yang ingin dilombakan dapat dikirimkan ke LombaAJA@gmail.com
Tentang AQUA
AQUA merupakan pelopor Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia yang didirikan thauan 1973. Sebagai perwujudan visi dan komitmen dalam mengelola operasional secara bertanggung jawab dalam sosial dan lingkungan, AQUA mengembangkan inisiatif AQUA Lestari yang terdiri dari empat pilar yaitu, Pelestarian air dan lingkungan, Praktik Perusahaan Ramah Lingkungan, Pengelolaan Distribusi Produk serta Pelibatan dan Pemberdayaan Masyarakat. AQUA adalah bagian dari kelompok usaha DANONE meliputi empat kategori utama, yaitu minuman (AQUA dan Mizone), produk susu olahan (Milkuat, Activia), dan makanan bayi (Nutricia dan Sari Husada dengan produknya seperti SGM, Vita Plus, Lactamil, dan Vitalat), serta nutrisi medis. Laporan keberlanjutan AQUA dapat diakses melalui www.aqua.com. Untuk masukan serta keluhan pelanggan, dapat disampaikan melalui AQUA dapat diakses melalui www.aqua.com. Untuk masukan serta keluhan pelanggan, dapat disampaikan melalui AQUA Menyapa 08071588888 atau Facebook Sehat AQUA dan www.aqua.com
Label: agus sudibyo, buku, dewan pers, jurnalisme, jurnalisme etis, jurnalisme lingkungan, prinsip jurnalisme, rilis
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda