Film Indonesia
Mitra Pictures
Press Release
NAKALNYA ANAK MUDA
Jakarta, 28 Juli 2010. Satu lagi film bergenre thriller produksi Mitra Picture dengan judul Nakalnya Anak Muda tayang mulai Kamis, 29 Juli 2010. Karan Mahtani selaku produser mempercayakan produksi film ini kepada Nayato Fio Nuala sebagai sutradara dan Farah Mandala sebagai penulis, dengan menggandeng bintang-bintang muda berbakat seperti Ratu Felisha, Uli Auliani, Fero Walandouw, Billy Ade Sumirat, Rozie Mahalli, dan Rommy Ravalzi. Film ini sendiri diputar serentak di bioskop mulai 29 Juli 2010.
Nakalnya Anak Muda bercerita tentang persahabatan antara dua gadis muda, Andien (Ratu Felisha) dan Renata (Uli Auliani), yang tinggal bersama dan sangat menyukai kehidupan malam kota Jakarta. Suatu saat, Andien menghilang setelah pesta topeng yang telah mereka hadiri. Namun beberapa hari berikutnya Andien telah kembali hingga membuat Renata bingung.
Selang beberapa hari setelah kepulangan Andien, keduanya memutuskan untuk berpesta lagi. Di sanalah mereka berkenalan dengan empat orang pemuda; Dicky (Fero Walandouw), Andra (Billy Ade Sumirat), Pay (Rozie Mahalli), dan Reno (Rhommy RavalZi) yang akhirnya mengajak mereka berlibur ke sebuah villa tua millik kakek Andra.
Keempat remaja yang lain pun mulai mencari Andien dan Reno, tetapi karena malam tiba mereka memutuskan untuk beristirahat di villa. Kejadian-kejadian aneh kemudian mulai bermunculan. Pay ditemukan di kamarnya dengan keadaan yang sudah tidak bernyawa. Mereka yang tersisa berusaha melarikan diri ke Jakarta untuk meminta bantuan kepada polisi atas hilangnya Andien yang masih belum ditemukan.
Siapakah yang membunuh kelompok anak muda itu? Dan siapakah yang akan kembali dengan selamat? Apakah semua kejadian yang menimpa mereka ada hubungannya dengan hilangnya Andien beberapa hari yang lalu? Saksikan ceritanya dalam film "Nakalnya Anak Muda".
D'Love
Press Release
D'Love
Film D'Love, adalah karya perdana dari rumah produksi Bintang Timur Film yang dibesut sutradara Helfi Kardit. Film ini akan beredar di bioskop seluruh Indonesia secara serentak mulai tanggal 29 Juli 2010. Film D'Love dibintangi paduan artis muda berbakat seperti Aurelie Moeremans dan Agung Saga, serta bintang cilik penuh talenta Rizkiy Ardianto, dengan artis sensasional Rebecca Reijman, bersama aktor senior dan rocker legendaris Ahmad Albar. Film D'Love merupakan produk kolaborasi Bintang Timur Film pimpinan sutradara Helfi Kardit dengan Dreamcatcher Pictures yang dipimpin pengusaha muda Fanny Nasri.
D'Love merupakan sebuah film drama remaja yang mengangkat kisah klasik mengenai cinta segitiga yang dramatis, dengan sedikit bumbu kondisi sosial republik tercinta ini sebagai latar belakang cerita; seperti tindak korupsi para pejabat dan efek samping kemiskinan yang ditimbulkannya. Yakni degradasi keberadaban masyarakat yang konon adiluhur ini, antara lain dengan maraknya pelacuran remaja hingga fenomena manusia aduan atau lahirnya para petarung jalanan. Film ini dengan cerdas menampilkan perjuangan seorang lelaki muda mencari jatidiri tanpa harus mengorbankan harga dirinya, dengan bahasa gambar yang artistik, dialog khas remaja jakarta yang hangat, dan alur yang mengalir lancar, serta tanpa sedikit pun berusaha menggurui.
Persiapan produksi Film D'Love berlangsung sejak akhir tahun 2009 dengan pengambilan gambar pada pertengahan Maret 2009. Pengambilan gambar seluruhnya dilakukan di Jakarta, terutama untuk menampilkan sisi hidup Elmo (Agung Saga) yang berkutat di sekitar rel kereta api di kawasan Kota Tua Jakarta. Demikian juga kegiatan Post Production-nya antara lain; penataan musik, sound effect, dan editing yang dilakukan secara profesional untuk menghasilkan satu karya utuh yang renyah untuk ditonton, dan cukup menohok untuk dijadikan permenungan, agar kemanusiaan kita tak lekang oleh berbagai jamur peradaban di kota besar seperti Jakarta.
Production Note
Film D'Love menjadi film pertama dari rumah produksi Bintang Timur Film yang dibangun Helfi Kardit. Sutradara berbakat ini menapak profesi baru sebagai seorang produser dengan sebuah impian untuk berhasil membuat film yang memilik visi sebagai tontonan sekaligus tuntunan.
Helfi menjelaskan alasannya karena pada dasarnya, dalam profesi apa pun, setiap orang akan tertantang untuk mencapai jenjang berikut dari bidang yang digelutinya. "Setelah malang melintang menjadi sutradara, saya memutuskan untuk mendirikan Bintang Timur Film Film." paparnya. "Boleh dikata, ini adalah sebuah bentuk tanggung jawab profesi, dalam arti bukan semata belajar bertanggung jawab dalam capaian artistik, melainkan juga belajar bagaimana caranya mencapai tanggung jawab komersial dari produk film yang saya hasilkan".
Helfi menyadari benar bahwa film yang ditayangkan secara komersial memiliki dua sisi yang saling melengkapi itu. Sehingga bagaimana pun ia harus berusaha menciptakan sebuah industri kreatif yang berpedoman artistik, dengan tetap tidak melupakan realitasnya yaitu bisnis, agar bisa mengaplikasikan dua sisi yang telah ia pelajari selama ini yakni film sebagai produk seni dan juga sebagai produk ekonomi.
"Sebagai seorang sutradara, saya tertantang untuk menghasilkan suatu karya seni itu," lanjut Helfi kemudian, "Sedangkan sebagai seorang produser, saya harus bisa melihat film sebagai suatu produk yang layak diapresiasi masyarakat dalam bentuk kehadiran mereka ke bioskop untuk menontonnya."
Memasuki zona keproduseran ini benar-benar diawali Helfi dari nol namun Helfi terus belajar. "Dengan cara menyerap berbagai masukan dari para senior," katanya, "Terutama dari para produser yang pernah menelurkan karya-karya saya sebelumnya." Dari pengalaman kerja selama ini sebagai seorang sutradara, Helfi mencoba membuat sebuah formula produksi yang baginya adalah sebuah proses pembelajaran tiada henti, dan makin membuat saya menictai industri film". Helfi kemudian menyitir sebuah kalimat dari Walt Disney yang menginspirasinya, yaitu, "Kami membuat film bukan untuk mencari uang tetapi untuk membiayai produksi film kami selanjutnya". Dengan begitu proses pembelajaran ini menjadi terus terpuruk.
Bintang Timur Film kemudian berkolaborasi dengan Dreamcatcher Picture untuk membesut D'Love. Pemilihan tema kisah cinta remaja sebagai film perdana rumah produksinya tersebut, menurut Helfi Kardit, karena adanya anggapan bahwa cinta adalah sesauatu yang ajaib, absurd, dan juga indah dalam segala dimensinya, bahkan ketika cinta itu hadir sebagai tragedi sekali pun. Dan, di balik semua magnet keajaiban cinta itu, terdapat realita hidup yang sangat dramatik, terlebih ketika para tokoh utamanya harus berjibaku dalam menghadapi semua permasalahan tersebut.
Ide cerita film D'love sudah dikembangkan oleh helfi Kardit sejak lima tahun silam, ketika ia mulai serius mengamati berbagai8 tema drama remaja dalam semua film yang ditontonnya. Pada akhir tahun 2009, ide tersebut ia terjemahkan menjadi skrip film bersama penulis skenario Amorita D dengan menggarisbawahi problematika tiap karakter film ini secara lebih mendalam. Dalam film D'Love, setiap karakter diceritakan mengalami perjalanan pencarian jati diri yang penuh warna. Pencarian jatidiri tokoh Aprilia, misalnya, ditampilkan dengan perjalanan pemikiran secara tekstual untuk kemudian menjadi kontekstual. Aprilia semula berpendapat bahwa kegagahan seroang pria itu identik dengan penampilan fisik yang serba berotot sehingga ia begitu sulit menerima sosok ayah angkatnya yang gay sebagai suatu father figure dalam hidupnya. Aprillia bahkan sangat terpukul ketika lelaki paling macho dalam imajinasinya tersebut, yaitu tokoh Elmo, ternyata bersikap sangat pengecut dalam masalah cinta.
Adapun karakter Neina, seorang remaja cerdas yang terpaksa menyambung hidup dengan menjual cinta ditampilkan tak hanya sebagai personifikasi realita hidup di balik gemerlapnya kota Jakarta yang sangat kontradiktif, melainkan juga sebagai bentuk kegelisahan pembesut film ini terhadap fenomena kemiskinan yang semakin nyata mencekik Indonesia.
Tokoh Baskara yang gay dihadirkan dalam D'love bukan untuk menjadi sasaran hujatan dan juga bukan sebaliknya, karena film ini tak hendak menghakimi sesiapa pun. Ia muncul disini dengan pendekatan realistis semata, antara lain dengan segala teka-teki dan misteri kehidupannya sebagai gay, dimana ia harus berusaha ekstra keras untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan saling menghargai, bahkan pada putrinya sendiri. Baskara ditampilkan apa adanya tanpa stereotype yang merendahkan. Karakternya hadir untuk melengkapi dan menyempurnakan karakter-karakter lain dalam film ini.
Film D'Love tak hanya mengumbar tema cinta yang dramatis, melainkan juga menyisipkan permenungan yang diberikan tanpa sedikit pun kesan menggurui, misalnya dari sikap Elmo yang memilih meninggalkan rumah orangtuanya setelah menyadari sang ayah adalah seorang koruptor. Karakter Elmo adalah visi D'Love untuk anak muda Indonesia, yang menjadi target penonton film ini, sebagai gambaran generasi muda anti korupsi yang berani bersikap tegas, bahkan pada orangtuanya sendiri.
Untuk melengkapi film D'Love, telah pula dibentuk sebuah band bernama serupa, D'Love Band, yang beranggotakan empat anak muda untuk menyanyikan lagu tema film ini dengan judul Cinta, Cinta Ini.
Brief Synopsis:
"Cinta itu ada pemilik sejatinya"
Elmo (Agung Saga) memilih meninggalkan rumah mewah orang tuanya setelah menyadari bahwa sang ayah adalah seorang koruptor. Untuk menyambung hidup, Elmo harus menjadi petarung aduan di sudut tergelap Jakarta. Meski hidupnya liar, Elmo tetap tak mau berhenti sekolah. Sahabat Elmo, Neina (Rebecca Reijman) tahu benar alasan Elmo bertahan di dua dunia yang saling bertentangan itu adalah karena sosok Aprilia (Aurelie Moeremans). Elmo dan Aprilia sejak lama saling tertarik tapi Elmo yang sudah bersumpah untuk meninggalkan dunia kemapanan, yang dianggapnya penuh dengan orang munafik sebagaimana ayah dan ibunya itu, berusaha keras menyangkal rasa cintanya pada April. Semua itu dilakukan Elmo hanya lantaran April adalah seorang pianis muda yang glamor dan juga putri tunggal seorang pengusaha ternama, Baskara (Ahmad Albar).
Ketertarikan Aprilia pada Elmo semula hanya dipicu oleh masalah pribadinya yang masih sulit menerima kenyataan bahwa ayahnya adalah seorang gay, sementara Elmo berpenampilan sangat kontras dengan sang ayah. Dengan susah payah, Baskara berusaha menjadi ayah yang baik bagi April walau dengan jalan berliku.
Belakangan Neina mendapat masalah dari rahasia besar yang selama ini ia sembunyikan. Demi uang, Neina yang selalu mendapat peringkat atas di sekolahnya itu terpaksa mau menjadi kekasih seorang pria tua yang kaya dengan dicomblangi Susan (Shirley). Untuk membantu Neina lepas dari jeratan Susan, Elmo terpaksa berpaling pada Aprilia. Peristiwa itu membuat April dan Elmo punya kesempatan bicara dari hati ke hati. Tapi April sangat kecewa karena Elmo menyerah untuk mendapatkan cintanya hanya karena prinsip Elmo yang antikemapanan.
Atas desakan Neina, Elmo akhirnya berani mengajak April memasuki dunianya di pinggir rel kereta api, dan bahkan membuat gadis itu bersahabat dengan Bocor (Rizky Adrianto), seroang anak jalanan yang selama ini mengekor kemana pun Elmo pergi, Elmo sama sekali tak menyadari bahwa hubungannya dengan April sebenarnya telah membuat hati Neina hancur karena selama ini diam-diam Neina mencintai Elmo.
Profil (Cast & Crew):
HELFI KARDIT (Sutradara dan Produser)
D'Love adalah film kesebelas yang disutradarai Helfi Kardit. Sebgai seorang profesional, Helfi berkeinginan untuk menjajal semua genre film untuk ia sutradarai. Sebelumnya ia telah cukup sukses membesut film ber-genre drama, thriller, komedi, dan bahkan drama religi. Di masa mendatang ia berencana untuk menggarap film laga (action) dan juga film berlatar belakang sejarah. Rekam jejaknya yang panjang di jagad sinema Indonesia juga bisa ditilik pada variatifnya jenis film yang telah ia sutradarai yakni film Bangku Kosong, Lantai 13, Miracle, Mengaku Rasul, Arisan Brondong dan The Sexy City.
Beberapa rekan kerja Helfi selama ini yang telah menyaksikan D'love berpendapat bahwa film ini merupakan puncak pencapaian artistiknya sebagai sutradara hingga hari ini. Hal itu terjadi, antara lain karena Helfi membesaut film ini dengan pendekatan nostalgia. Banyaknya adegan kereta api berlalu lalang dalam film D'Love ini selalu bisa membuatnya kembali mengenang keindahan masa kanak-kanaknya yang kerap berlibur bersama keluarga dengan kereta api. "Sudah menjadi keinginan saya sejak dulu untuk menyutradarai film dengan menggambarkan kereta api secara lebih dominan," ujar sutradara yang dikenal memiliki director's signature berupa adegan kereta api yang tengah melintas, nyaris dalam semua filmnya.
AHMAD ALBAR (BASKARA)
Ketika draft cerita D'Love mulai ditulis, satu-satunya pemeran untuk tokoh Baskara yang terlintas hanyalah nama Ahmad Albar, Rocker legendaris yang akrab disapa Mas Iyek tersebut dianggap tak hanya mampu memberi nyawa pada sosok Baskara yang kompleks, melainkan juga mempertebal kualitas film ini secara kasatmata. Tak bisa dipungkiri bahwa nama besarnya adalah newsmaker bagi film D'Love, namun penampilannya sebagai aktor senior di masa lalu telah membuat kerinduan banyak orang untuk kembali melihatnya turun gunung di layar bioskop. Selain itu," tambah Helfi Kardit dengan senyum lebar, "Saya adalah fans berat Mas Iyek dan God Bless". Dan nama besar itu memang terbukti layak disandang sang legenda, "Mas Iyek tampil luar biasa, dia sangat mengesankan sebagai Baskara," puji sang sutradara. "Dan saya sungguh berharap kelak bisa bekerja sama lagi dengannya dalam film kami selanjutnya".
AGUNG SAGA (Elmo)
Agung Saga, aktor muda yang atletis, terpilih untuk memerankan Elomo si petarung jalanan. Perjuangan Agung sebagai aktro profesional cukup menjanjikan dengan bukti kerja kerasnya mempersiapkan karakter Elmo. Tak hanya berakting dengan sungguh-sungguh, Agung menghabiskan dua bulan masa persiapan dengan berlatih beladiri secara serius. "Akibatnya, Agung jadi sering keluar masuk ruang gawat darurat, dukun urut," ujar Helfi Kardit, "Tak hanya itu, Agung juga sempat mengalami kecelakaan sewaktu berlatih laga sehingga alis matanya sobek". Kerja keras Agung mempersiapkan diri terbayar lunas dengan penampilannya yang sangat meyakinkan daloam adegan laga yang diperaninya. "Selain itu," tambah Helfi lagi, "Meski terhitung aktor muda, tapi dia bisa sangat natural dalam berakting. Agung punya notasi yang mengesankan dalam dialog-dialognya. Saya terkesan dengan aktingnya".
REBECCA REIJMAN (Neina)
Penyanyi bersuara emas dan bintang film sensasional Rebecca Reijman bergabung dalam film D'love dengan sebuah diskusi panjang yang sangat menarik. Tanpa berbasa-basi, sutradara dan producer Helfi Kardit menjelaskan padanya dua sisi dari sebuah film; berupa karya seni sekaligus suatu produk ekonomi. "Saya katakan terus terang bahwa Rebecca sangat punya nilai jual tersendiri karena dirinya saat ini dikenal sebagai icon wanita sexy. Tapi film ini tidak untuk menjual keseksiannya, sebaliknya saya hanya ingin mengulang seluruh potensi aktingnya."
Setelah itu, dilakukan proses reading yang mendalam dan menjadi tugas acting coach dan bahkan dialog coach untuk memoles Rebecca yang berasal dari Negeri Belanda itu untuk menjadi gadis SMU yang fasih bicara dengan dialek ABG Jakarta yang khas. Hasilnya sangat mengesankan. "Rebecca tidak lagi sekedar icon wanita sexy tetapi ia sudah membuktikan bahwa dirinya adalah seorang aktris yang berbAkat," puji sang sutradara. "Setelah film ini selesai dan melihat hasilnya, kami jadi sangat yakin dengan kemampuan akting Rebecca, bahwa ia bisa berperan di film apa pun, dengan atau tanpa embel-embel keseksiannya".
AURELIE MOEREMANS (Aprilia)
Aurelie Moeremans terpilih untuk memerankan Aprilia, seorang pianis muda yang kesepian diterpa masalah pribadi yang sensitif, berat menerima kenyataan dirinya adalah anak haran seorang pembantu dengan masikannya, dan kemudian diangkat anak oleh seorang gay, sehingga sulit menyampaikannya pada orang lain. Sosok Aurelie yang secara kasatmata lembut dan tenang dianggap bisa mengeluarkan aura Aprilia yang sensitif namun penuh gejolak terpendam itu. Aktris muda dan bintang iklan yang laris ini harus menjalani proses pengambilan gambar yang cukup menantang, dengan menaiki atap kereta api dan mengejar gerbong yang melintas. "Aurelie adalah aktris muda yang berbakat dan sangat potensial menjadi aktris besar di masa mendatang." ungkap sutradara helfi Kardit.
Detalled Info:
Judul Film : D'LOVE
Pemeran Utama : Rebecca Reijman, Agung Saga, Aurelie Moeremans, Rizky Ardianto dan Ahmad Albar
Ide Cerita : Helfi Kardit
Penulis Skenario : Amorita D
Sutradara : Helfi Kardit
Penata Musik : Tya Sobijakto
Penata Kamera : Novi Kardit
Lagu Tema : "Cinta, CintA Ini" oleh D'Love Band
Co. Produser : Bambang Effendi dan Mangar de Riva
Produser : Helfi Kardit dan Fanny Nasri
Produksi : PT Bintang Timur Film & Dreamcatcher Picture
Tanggal Release : 29 Juli 2010
Beranda
Label: d'love, nakalnya anak muda
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda