Beauty Case Di HUT Majalah Dewi
Jakarta Art District Grand Indonesia Jakarta, 14 Desember 2011 - "Truth has beauty, power and necessity" Sylvia Ashton-Warner (1908-1984). "Kecantikan dari Sebuah Kotak". Pameran Beauty Case kembali mempertanyakan makna "apa itu cantik???" dengan menelaah nilai-nilai kecantikan melalui perspektif atau cara pandang para perupa kontemporer, bukan saja yang berkaitan dengan tubuh perempuan tetapi juga secara labih luas mempertanyakan estetika keindahan yang terus-menerus dimaknai oleh berbagai budaya dibumi ini. Pameran Baauty Case berhubungan dengan acara salah satu majalah wanita terkemuka; DEWI yang bertepatan dengan hari ulang tahun ke 20 majalah tersebut.
Beatuy Case adalah judul yang diambil dari nama sebuah kotak perlengkapan yang berisi peralatan kecantikan atau make up, yang populer di dekade 70-an, kotak itu biasa dijinjing oleh kaum perempuan yang sibuk dan harus berpindah tempat, sehingga secara cepat mereka bisa berdandan dan tampak kembali cantik. Sehingga dari Beauty Case atau kotak kecantikan ini kita bisa menandai suatu era dimana tampil cantik bisa dimana saja bahkan ditengah perjalanan sekalipun. Berbeda dengan dimasa sebelumnya, untuk tampil cantik dibutuhkan waktu sangat lama untuk berdandan.
Maka adanya kotak itu juga menjadi suatu tanda atau ikon, dimana tampil cantik semakin instan, dimana perlengkapan kosmetik menjadi semakin handy dan kompak untuk dibawa kemana pun dan berdandan dimana pun. Majalah Dewi, sebagai majalah gaya hidup dewasa tentunya punya pengalaman bagaimana memaknai kecantikan dalam budaya masyarakat di Indonesia. Majalah yang tentunya diisi oleh berbagai artikel seputar dunia kecantikan, kehidupan serta karir perempuan Indonesia, juga berisi iklan-iklan produk kosmetik, mempunyai peran penting didalam mengonstruksi bagaimana seharusnya menjadi perempuan yang lebih maju dan bermartabat. Boleh dikata, majalah-majalah gaya hidup ini menjadi agen perubahan yang cukup signifikan dalam budaya masyarakat perkotaan.
Pameran ini melibatkan karya-karya para perupa muda yang terdiri dari 20 perupa, baik perempuan maupun pria yang sedikit banyak terlibat langsung dan dekat dengan dunia fashion, gaya hidup cenderung mengarah pada persoalan tentang nilai yang cantik dan indah. Seperti fotografer Anton Ismael, Indra Leonardi, Davy Linggar, Keke Tumbuan, Iustrator fashion dan perupa Yudi Yudoyoko, Eko Bintang, Syagini Ratna Wulan, serta para perupa yang pada karya-karya sebelumnya pernah atau cenderung menghampiri persoalan kecantikan dan hal-hal berhubungan dengan estetika keindahan, keperempuanan, dengan cara yang menarik dan berbeda, seperti Prilia Tania, Cinanti Astria Johansyah, Endira F.J. Teguh Arif Priyanto, Tisa Granicia, Ayu Arista Murti, Bunga Jeruk Permata Pekerti, Nadya Savitri, Yogie Achmad Ginanjar, Dita Gambiro, Yusuf Ismail, Gintani Swastika, Dita Gambiro.
Pameran Senirupa Kontemporer
"Beauty Case"
Majalah Dewi, bersama Asosiasi Galeri Seni Indonesia, dan Jakarta Art District menggelar sebuah pameran senirupa bertajuk Beauty Case. dikuratori oleh Rifky Effendi, pameran yang digelar sejak 14 Desember 2011 hingga 8 Januari 2012 ini mengeksplorasi konsep kecantikan yang selama dua puluh tahun usianya, menjadi salah satu elemen utama dalam Majalah Dewi. Dalam perjalanan tersebut. Dewi menjadi saksi bagaimana konsep masyarakat tentang kecantikan mengalami perubahan formulasi mengikuti tren yang muncul di satu waktu tertentu. Satu hal yang tetap tegak berdiri di tengah putaran perubahan itu adalah fakta bahwa semua perempuan ingin cantik. "Kalau kami mengambil Beauty Case sebagai tema pameran penting ini, itu karena kami percaya bahwa sebuah kotak kosmetik memiliki hubungan yang intim dengan seorang perempuan," Ni Luh Sekar, pemimpin redaksi majalah Dewi mengatakan.
Dua puluh seniman yang terlibat dalam pameran mencoba menerjemahkan tema tersebut dalam karya mereka. Berbagai interpretasi juga kritik menarik tentang definisi cantik terlontar, atau dengan sengaja dilontarkan oleh para seniman. "Pameran ini memang saya arahkan untuk mempertanyakan kembali apa 'makna cantik' dengan menelaah nilai-nilai kecantikan melalui perspektif para perupa kontemporer, bukan saja yang berkaitan dengan tubuh perempuan tetapi juga mempertanyakan tentang bagaimana makna estetika terus menerus dimaknai oleh berbagai budaya di bumi ini." Rifky mengungkapkan. Di tangan keduapuluh seniman yang terlibat. Beauty Case dan kecantikan memang berubah menjadi medan wacana yang melintasi batas komodifikasi fisik, dan fungsi. Dalam rangkaian pameran Beauty Case ini juga akan digelar sebuah perbincangan seni bertajuk 'Art as Lifestyle" pada Kamis, 15 Desember 2011 pukul 15.30 di JAD.
Seniman-Seniman "Beauty Case"
- Antonius Widya Ismael
- Ayu Arista Murti
- Bunga Jeruk Permata Pekerti
- Cinanti Astria Johansjah
- Davy Linggar
- Dita Gambiro
- Eko Bintang
- Endita
- Gintani Nur Apresia S.
- Indra Leonardi
- Keke Tumbuan
- Madya Savitri
- Octora
- Prilia Tania
- Syagini Ratnawulan
- Teguh Agus Priyanto
- Tisa Granicia
- Yogie Ahmad Ginanjar
- Yudi Yudoyoko
- Yusuf Ismail.
Tentang Majalah Dewi
Majalah Dewi, yang pada 1 November 2011 lalu menapaki usianya yang ke-20, merupakan majalah gaya hidup pertama di Indonesia. Selama dua dasawarsa, Majalah Dewi setia memilihkan dan menyajikan perkembangan tren yang berputar begitu cepat. Layaknya seorang kurator. Majalah Dewi mengkurasi bagian terbaik dari berbagai lini gaya hidup untuk dibagi kepada para pembacanya. Seni rupa, sebagai salah satu pilar gaya hidup juga menjadi perhatian majalah Dewi. Sejak terbitnya, perkembangan dunia seni rupa di Indonesia tak pernah luput dari perhatian Majalah Dewi. Dalam tiap edisi, selalu tersaji kabar terbaru tentang senirupa di halaman seni.
Tentang Jakarta Art District
Pada 27 Februari 2010, Asosiasi Galeri Seni Indonesia (AGSI) meresmikan Jakarta Art District (JAD) yang terletak di East mall Grand Indonesia Shoping Town di jantung Jakarta. JAD menjadi showcase dari dua belas galeri senirupa yang menjadi anggota AGSI. Mereka adalah Andi's Gallery. Galeri Canna, Edwin's Gallery, Emmitan CA Gallery. Langgeng Gallery, Galeri Mon Decor. Nadi Gallery. Puri Art Galleri, Semarang Gallery, Tonraka Art Gallery, dan Vanessa Art Link. JAD sengaja dibuat di sebuah mal besr untuk memudahkan masyarakat berinteraksi dan megapresiasi seni rupa.
Pada 27 Februari 2010, Asosiasi Galeri Seni Indonesia (AGSI) meresmikan Jakarta Art District (JAD) yang terletak di East mall Grand Indonesia Shoping Town di jantung Jakarta. JAD menjadi showcase dari dua belas galeri senirupa yang menjadi anggota AGSI. Mereka adalah Andi's Gallery. Galeri Canna, Edwin's Gallery, Emmitan CA Gallery. Langgeng Gallery, Galeri Mon Decor. Nadi Gallery. Puri Art Galleri, Semarang Gallery, Tonraka Art Gallery, dan Vanessa Art Link. JAD sengaja dibuat di sebuah mal besr untuk memudahkan masyarakat berinteraksi dan megapresiasi seni rupa.
Label: beauty case, majalah dewi, ulang tahun 29
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda